Terkini.id, Maros – Isu sara dan hoax serta provokasi melalui dunia maya sangat diwaspadai dalam menghadapi pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020 di Kabupaten Maros.
Setelah melakukan deklarasi Pilkada damai, sejuk dan bebas covid-19 pada Kamis, 10 September 2020, Kepolisian Polres Maros akan melibatkan para tokoh ulama untuk memberikan pelatihan ke masyarakat antisipasi penyebaran berita bohong di media sosial atau di dunia maya.
Kapolres Maros AKBP Musa Tampubolon mengatakan dimana harapannya setelah menggandeng para tokoh ulama, akan diberikan literasi kepada masyarakat mengenani dunia maya dan bahaya dunia maya.
Masyarakat diminta selektif saat menerima informasi untuk menghindari perpecahan dan berita bohong alias hoax.
“Setelah menggandeng ulama saudara- sudara kita diberikan literasi mengenani dunia maya dan bahaya dunia maya mereka akan bekerja besrama kepolisian untuk mensosialisasikan jadi corong ke tempat tempat ibadah pengajian pengajian maupun komunitas komunitas,” kata Musa.
Dikatakan Musa sosialisasi ini agar masyarakat tidak terjebak dalam dunia cyber ini, baik menjadi pelaku maupun menjadi korban.
“Dalam waktu dekat ini kita akan menggandeng pihak ulama dengan memberikan pelatihan dan memberi launching. Akan melauncing program yang didamanakn day cber atau dasi,” lanjut mantan Kasubdit Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Sulsel itu.
Saat ini persiapan pelaksanaan Pilkada 2020 Maros terus dilakukan oleh Polres Maros dengan melibatkan pihak terkait untuk mengantisipasi penyebaran hoaks, dan cyber crime oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.